Penyebab Bitcoin turun hari ini !! 22 januari 2022
Setelah sebelumnya sempat mencapai US$43 ribu per BTC, Jumat (21/1/2022), kripto nomer satu ini anjlok pada dini hari hingga lebih dari US$38.600 sebelum tengah hari ini.
Ada sejumlah alasan mengapa kripto rancangan Satoshi Nakamoto ini terus terjun bebas.
1. Kebijakan Tapering oleh The Fed
Faktor yang satu ini sudah kami paparkan di artikel sebelumnya pada 6 Januari 2022. Awal tahun ini dianggap rawan, karena pada November dan Desember 2021, The Fed memastikan akan mempercepat program tapering pada tahun 2022 setidaknya sebanyak 3-4 kali.
Tapering adalah cara mengurangi jumlah dolar AS di pasar, di mana The Fed mengurangi jumlah belanja surat utang (obligasi) pemerintah AS, termasuk sekuritas bernilai hipotek.
Langkah ini dianggap sangat efektif untuk menekan laju inflasi yang pada Desember mencapai 7 persen secara year-on-year. Inflasi maha dahsyat itu adalah terbesar sejak 1982, dalam rentang waktu serupa.
Kondisi ini adalah kebalikan dari kebijakan pada medio tahun 2020 silam, ketika pandemi yang meluluhlantakkan ekonomi, Bank Sentral AS itu menambah pasokan dolar agar investasi semakin meluas dan juga terdampak pada trading dan investasi di pasar berisiko tinggi, yakni kripto.
Tapering juga akan menggiring The Fed akan menaikkan suku bunga, dengan tujuan serupa, yakni mengurangi pasokan dolar di pasar.
Ini pada ujungnya akan memperkuat nilai tukar dolar di pasar forex (DXY) dan membuat nilai impor AS semakin murah.
Dengan kata lain, pelaku pasar kripto ini beralih ke dolar AS untuk sementara, karena pasar saham juga mengalami tekanan yang tak kalah hebatnya.
2. Korelesi Positif Pasar Saham dan Kripto
Selama beberapa bulan terakhir, pasca Reksadana Bitcoin Berjangka (Bitcoin ETF) masuk di Nasdaq dan NYSE, harga Bitcoin telah berkorelasi erat dengan indeks pasar saham, termasuk penurunan terbaru hari ini.
S&P 500 misalnya menutup sesi perdagangan kemarin turun 1,1 persen. Indeks NASDAQ turun 1,3 persen pada kerangka waktu yang sama. Dow Jones turun 0,89 persen.
Pasar derivatif juga terpukul. CNBC menyebutkan bahwa indeks berjangka Nasdaq 100 jatuh, menyusul laporan pendapatan yang mengecewakan dari Netflix.
Saham raksasa layanan streaming video itu turun lebih dari 19 persen selama sesi perdagangan yang diperpanjang pada hari Kamis setelah dokumen itu keluar, menunjukkan perlambatan pertumbuhan pelanggannya.
Penutupan S&P 500 di bawah 4.500 kemarin adalah yang pertama sejak 18 Oktober 2021. Berbicara tentang masalah ini adalah Scott Redler dari T3 Live, yang mengatakan, bahwa pasar telah menunjukkan sinyal yang salah selama beberapa minggu terakhir dan sepertinya indeks yang lebih luas akhirnya mogok.
3. Arus Masuk BTC ke Bursa Meningkat Sebelum Ambrol
Salah satu indikator potensi tekanan jual adalah total arus masuk BTC di bursa. Semakin banyak BTC duduk di bursa, biasanya potensi tekanan jual tertinggi.
Data dari CryptoQuant mengungkapkan bahwa total arus masuk pertukaran meningkat pada hari-hari menjelang crash ini. Jumlahnya telah naik sejak 16 Januari dan meningkat seiring dengan harga, menunjukkan bahwa BTC dipindahkan ke bursa dengan maksud untuk dijual.
4. Options US$39 Ribu di Deribit Dengan Bunga Terbuka Tertinggi
Sebelumnya disebutkan bahwa strike price di US$39K di Deribit memiliki minat terbuka (open interest) tertinggi di antara put options, dilansir dari CryptoPotato.
Put options adalah mekanisme trading, di mana trader meraup untung ketika harga turun. Perlu dicatat bahwa ada sekitar US$538 juta kontrak options Bitcoin yang akan kedaluwarsa di Deribit pada hari ini. Dan skenario paling menyakitkan adalah harga berada di US$43K saat ini terjadi.
Tidak ada komentar untuk "Penyebab Bitcoin turun hari ini !! 22 januari 2022"
Posting Komentar